Kamis, 06 Oktober 2011

SINOPSIS Eiffel, Tolong

Eiffel, Tolong!: Jangan Pernah Jalan Sendirian

Apa ya yang harus saya bilang mengenai novel karya Clio Freya ini selain luar biasa? Yak, novel teenlit ini sebenarnya udah lama saya beli. Sayangnya, saya ga sempat menyelesaikannya karena males. Kenapa males? Soalnya baru aja baca beberapa lembar, saya udah banyak mendapatkan istilah-istilah bisnis yang sama sekali saya ga ngerti. Jadi, saya pikir lanjutan ceritanya akan begitu membosankan. Tapi, entah kenapa beberapa hari yang lalu, saya akhirnya berniat untuk melanjutkan bacaan dan bahkan mengulangnya dari pertama.
Well, novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama Fay yang pergi ke Paris, SENDIRIAN! Awalnya sih ga begitu, dia sebenarnya berencana untuk pergi dengan mamanya yang bekerja sebagai seorang konsultan. Kebetulan, mamanya ditugaskan untuk pergi ke Paris. Tapi, mendekati hari H, perjalanan ke Paris dibatalkan oleh pihak kantor mamanya dan dialihkan ke Brazil. Tapi, tiket Fay tidak bisa diubah atau dibatalkan. Terpaksa, Fay tetap pergi ke Paris sendirian, dan homestay di rumah Jacque dan Celine di Paris untuk mengikuti agenda mamanya yang menyarankan Fay untuk mengikuti kursus bahasa Perancis selama dua minggu.
Baru sehari di Paris, ia sudah diculik oleh beberapa pria berjas saat tengah berjalan-jalan di sekitar menara Eiffel. Ia kemudian dibawa di suatu tempat dan dipaksa melakukan suatu tugas oleh seorang pria bernama Andrew McGallaghan. Mau tidak mau, Fay mengikuti perintah Andrew untuk menyamar sebagai Seena, seorang gadis Malaysia yang merupakan keponakan musuh Andrew, Alfred Whitman, karena paras Fay begitu mirip dengan Seena. Fay kemudian dilatih oleh Andrew beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum ia benar-benar menjadi seperti Seena. Fay dipaksa berlari, push-up, diet, berdandan, dan mempelajari hal-hal detail tentang Seena. Yak, meski pun Andrew McGallaghan ini gantengnya menyerupai gabungan antara Pierce Brosnan dan Brad Pitt, dia adalah pria yang sangat kejam.Dia akan menghukum Fay jika ia sampai melakukan kesalahan. Ditendanglah, disambit pakai rotan, ditampar, dan diancam. Sadis! Bukan hanya itu, Fay juga jatuh cinta dengan keponakan Andrew, Kent.
Kalau bisa dibilang, novel ini sangat sempurna. Setiap detail yang dijelaskan di novel ini seperti mengajak kita masuk ke dalam ceritanya. Masuk bersama Fay, berjalan-jalan di Paris dan menikmati suasananya. Beda banget dari novel-novel teenlit yang selalu menceritakan kegalauan remaja ketika beranjak dewasa. Saya rasa sih, kalau novel ini dijadikan film, mungkin genrenya akan menjadi action, drama, dan romantic sekaligus. Tapi, novel ini agak ngegantung sih. Ada novel keduanya juga tapi belum sempat saya beli. Dan pesan moral dari novel ini adalah jangan pernah jalan-jalan sendirian, walau pun kamu ditawarkan keliling dunia sekali pun! Jangan pernah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kapan-kapan kunjungi blos saya lagi ya?jangan bosen2 julytatitu.blogspot.com